Setelah melewati masa-masa indah yang orang menyebutnya dengan istilah "pacaran",akhirnya kita dipersatukan dengan janji suci sehidup semati yang disahkan oleh bapak penghulu.
dag dig dug rasanya saat pujaan hati mengucapkan ijab qobul. Sedih dan senang tentunya menjadi satu. Senang karena saya telah sah menjadi istri orang, dan sedih ketika melihat ayah meneteskan air mata sesudah ijab qobul.Terima kasih untuk kedua orang tuaku yang sudah merawat, mendidik, membesarkan hingga pada akhirnya ada lelaki yang menjadikan saya seorang istri. Tanggungjawab itu kini beralih kepada suamiku.
Wahai suamiku....
bimbinglah aku untuk selalu menjadi istri yang sholehah, yang selalu berada di jalan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar