MAKALAH
“MODEL
PEMBELAJARAN TERPISAH (FRAGMENTED)”
Diajukan untuk memenuhi salah
satu tugasMata kuliah
“ Pembelajaran Terpadu ”
Dosen : Drs.
Pamujo, MM., M.Pd
Disusun oleh :
Kelompok 1/Kelas VIB
1.
Endra Windu Putra (0901100095)
2.
Supriyanto (0901100094)
3.
Rizkia Ratri Agustina (0901100076)
4.
Vina Novi Triana (0901100088)
5.
Yasmin Zen (0901100074)
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
|
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami selaku tim
penyusun diberi kekuatan dan kemampuan dalam menyelesaikan makalah yang bertema
“ Model pembelajaran Terpisah (Fragmentasi)”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pembelajaran Terpadu. Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu terutama kepada :
1. Bapak Pamujo S.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran
Terpadu yang telah membimbing dan mengarahkan.
2. Orang tua yang selalu memberikan motivasi dan doa.
3.
Teman-teman
yang telah memberikan banyak dukungan.
Semoga amal
baik yang telah diberikan oleh semua pihak mendapatkan imbalan pahala dari
Allah SWT. Kami berharap semoga apa yang ditulis dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembacanya.
Makalah ini masih sangatlah jauh dari sempurna, oleh karena itu
diharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian agar makalah
ini lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Purwokerto, 9 April 2012
Penulis
|
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL....................................................................................... i
KATA
PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR
ISI.................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah................................................................. 4
B. Rumusan
Masalah........................................................................... 5
C. Tujuan ............................................................................................. 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pembelajaran Terpadu................................................. 6
B. Pengertian
Model Pembelajaran Terpisah……………………….7
C. Kelebihan
dan Kelemahan Model Pembelajaran Terpisah............ 9
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan...................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................. 10
DAFTAR
PUSTAKA
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Model
pembelajaran terpadu pada dasarnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang
memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif menggali dan
menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik bermakna dan
otentik.
Cara
pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap
kebermaknaan pengalaman bagi siswa. Pengalaman belajar yang lebih menunjukkan
kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembalajaran lebih efektif.
Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang studi yang relevan akan
membentuk skema, sehingga anak akan memperoleh keutuhan dan kebulatan
pengetahuan. Perolehan kebutuhan belajar, pengetahuan, serta kebutuhan
pandangan tentang kehidupan dan dunia nyata hanya dapat direfleksikan melalui
pembelajaran terpadu (William, 1976:116). Pembelajaran terpadu sangat
diperlukan di sekolah dasar, karena pada jenjang ini siswa menghayati
pengalamannya masih secara totalitas serta masih sulit menghadapi pemilihan
yang artificial (Richmond, 1977:31; Joni, 1996:1).
Pembelajaran
terpadu merupakan pendekatan yang menginput beberapa mata pelajaran yang
terkait secara harmonis untuk memperbaiki pengalaman belajar yang bermakna
kepada siswa. Pembelajaran ini merupakan model
yang mencoba untuk memadukan beberapa pokok bahasan (Beane, 1995 : 615).
Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu,
aspek materi belajar dan aspek kegiatan belajar mengajar.
Ditinjau
dari cara memadukan konsep, ketrampilan, topik, dan unit tematiknya menurut
seorang ahli yang bernama Robin Fogarty (1991) terdapat 10 model merencanakan
pembelajaran terpadu yang salah satunya adalah Model Fragmented.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari Model Fragmented?
2.
Apa kekurangan dan kelebihan dari Model Fragmented?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian dari Model Fragmented.
2.
Mengetahui dan memahami kekurangan serta kelebihan dari Model
Fragmented.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pembelajaran
Terpadu
Pembelajaran terpadu itu sendiri merupakan suatu model
pembelajaran yang membawa pada kondisi pembelajaran yang relevan dan bermakna
untuk anak. Pembalajaran terpadu merupakan media pembelajaran yang secara
efektif membantu anak untuk belajar secara terpadu dalam mencari
hubungan-hubungan dan keterkaitan antara apa yang telah mereka ketahui dengan
hal-hal baru atau informasi baru yang mereka temukan dalam proses belajarnya
sehari-hari. Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam pelaksanaannya anak dapat
diajak berpartisipasi aktif dalam mengeksplorasi topik atau kejadian, siswa
belajar proses dan isi (materi) lebih dari satu bidang studi pada waktu yang
sama.
Wiryawan (Pikiran Rakyat, 11 April 2003) mengemukakan
bahwa Keterpaduan dalam konsep pembelajaran terpadu tidak sekadar memadukan isi
beberapa mata pelajaran, tetapi lebih luas lagi yaitu memadukan berbagai jenis
keterampilan, sikap, atau kemampuan-kemampuan lain sehingga pembelajaran lebih
bermakna. Sejalan dengan itu Wilson dkk., (1991:2), menyatakan bahwa keterpaduan
dapat dilakukan melalui keterpaduan kurikulum di mana guru merencanakan suatu
pembelajaran mata pelajaran untuk murid-muridnya dalam waktu bersamaan mereka
juga belajar sesuatu yang lain seperti IPA, IPS, dan Matematika.
Dijelaskan pula bahwa pembelajaran terpadu dimaksudkan
untuk mengembangkan kemampuan pemahaman anak tentang fisik mereka dan
lingkungan sosial mereka yang dapat mengambil bagian di mana anak-anak belajar
bersama dan belajar bahasa. Jadi dalam hal ini beberapa anak mempunyai fokus
berbicara dan belajar bersama, serta mengembangkan kemampuan pemahaman
masing-masing. Mereka belajar dalam kelompok-kelompok.
Secara singkat dapat dismpulkan bahwa pada hakikatnya
pembelajaran terpadu adalah upaya memadukan berbagai materi belajar yang berkaitan,
baik dalam satu displin ilmu maupun antar disiplin ilmu dengan kehidupan dan
kebutuhan nyata para siswa, sehingga proses belajar anak menjadi sesuatu yang
bermakna dan menyenangkan anak. Pembelajaran terpadu mengacu kepada dua hal
pokok, yaitu : 1) keterkaitan materi belajar antar disiplin ilmu relevan dengan
diikat/disatukan melalui tema pokok, dan 2) keterhubungan tema pokok tersebut
dengan kebutuhan dan kehidupan aktual para siswa. Dengan demikian tingkat
keterpaduannya tergantung kepada strategi dalam mengaitkan dan menghubungkan
materi belajar dengan pengalama nyara para siswa.
B.
Pengertian Model
Fragmentasi (Terpisah)
Model fragmented yaitu model pembelajaran konvensional yang terpisah secara mata
pelajaran atau model tradisional yang memisahkan masing-masing mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa
menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran dengan
pelajaran lainnya. Setiap mata pelajaran diajarkan oleh guru yang berbeda dan
mungkin pula ruang yang berbeda. Setiap mata pelajaran memiliki ranahnya
tersendiri dan tidak ada usaha untuk mempersatukannya. Setiap mata pelajaran
berlangsung terpisah dengan pengorganisasian dan cara mengajar yang berbeda
dari setiap guru
Gambar : Model Pembelajaran Fragmentasi
(Terpisah)
Keterpaduan model ini harus tercapai ketika satu satuan waktu telah
ditempuh, misalnya pada satu catur wulan. Keterpaduan pada model fragmented
terjadi jika siswa telah menyelesaikan seluruh runtutan kajian atau materi
pelajaran yang pada akhirnya seluruh satuan-satuan konsep itu mencapai
keutuhan, baik konsep, pemahaman suatu kajian, keterampilan dan nilai.
Menurut Padmono dalam bukunya Pembelajaran Terpadu melalui
Kurikulum Terpadu dalam Satu Disiplin Ilmu, mengatakan bahwa pembelajaran
terpadu melalui kurikulum terpadu fragmented terjadi jika seorang guru memiliki
keinginan agar siswa setelah menempuh pembelajaran satu kurun waktu tertentu
memiliki kemampuan atau kecakapan tertentu.
Pada umunya meliputi empat bidang akademis besar yaitu: Matematika,
Sains, Bahasa, Seni dan Ilmu Sosial. Pengelompokkan yang lain dari disiplin
tersebut menggunakan kategori Imu Sastra, Sains, Seni Praktis, dan Seni Murni.
Dalam kurikulum standar, bidang studi ini diajarkan secara sendiri-sendiri,
tidak ada usaha untuk menghubungkan atau memadukannya. Setiap bidang studi
tampak sebagai suatu kesatuan dalam bidang studi itu sendiri. Ketika mungkin
terdapat tumpang tindih dalam ilmu fisika dan kimia, hubungan antara keduanya
adalah implisit, tidak eksplisit, yang didekati melalui kurikulum (Forgaty,
1991).
Dengan demikian, dalam model ini, setiap
mata pelajaran disampaikan secara terpisah-pisah dengan waktunya
sendiri-sendiri. Misalnya, pada saat jam mata pelajaran Bahasa Indonesia, guru
menyampaikan materi bahasa Indonesia. Pada jam pelajaran Matematika, guru hanya
menyampaikan materi Matematika.
C.
Kelebihan
dan Kelemahan Model Fragmented
1. Kelebihan
model fragmented:
a) Siswa
menguasai secara penuh satu kemampuan tertentu untuk tiap mata pelajaran, ia
ahli dan terampil dalam bidang tertentu.
b)
Materi pelajaran merupakan bentuk
yang murni dari setiap ilmu
c)
Menyediakan guru yang ahli
dibidangnya serta dapat mengembangkan ilmunya secara luas
d)
Siswa mempunyai kebebasan untuk
memilih topik
e) Guru dapat menyiapkan bahan ajar sesuai dengan bidang keahliannya dan dengan
mudah menentukan ruang lingkup bahasan yang diprioritaskan dalam setiap
pengajaran.
2. Kelemahan
model fragmented:
a) Siswa
belajar
hanya pada tempat dan sumber belajar dan kurang mampu membuat hubungan atau
integrasi dengan konsep sejenis.
b)
Kurikulum model ini memisahkan
setiap mata pelajaran yang lain sehingga siswa tidak mampu mengintegrasikan
sebagian konsep, sikap, keahlian yang ada antar disiplin ilmu
c)
Tidak adanya pengintegrasian antar
disiplin ilmu akan menyebabkan pelimpahan dan penimbunan materi pada siswa
d)
Tidak efisien
e)
siswa tidak
dapat mengintegrasikan konsep-konsep yang sama, keterampilan serta sikap yang
ada kaitannya satu dengan yang lainnya.
f) Konsep-konsep,
keterampilan-keterampilan, dan sikap-sikap yang tumpang tindih, tidak
diperjelas bagi pebelajar dan transfer of learning pada situasi yang baru
hampir tidak terjadi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pembelajaran
terpadu itu sendiri merupakan suatu model pembelajaran yang membawa pada
kondisi pembelajaran yang relevan dan bermakna untuk anak. Pembalajaran terpadu
merupakan media pembelajaran yang secara efektif membantu anak untuk belajar
secara terpadu dalam mencari hubungan-hubungan dan keterkaitan antara apa yang
telah mereka ketahui dengan hal-hal baru atau informasi baru yang mereka
temukan dalam proses belajarnya sehari-hari.
Model fragmented yaitu model pembelajaran konvensional yang terpisah secara mata
pelajaran atau model tradisional yang memisahkan masing-masing mata pelajaran. Keterpaduan
model ini harus tercapai ketika satu satuan waktu telah ditempuh, misalnya pada
satu catur wulan. Keterpaduan pada model fragmented terjadi jika siswa telah
menyelesaikan seluruh runtutan kajian atau materi pelajaran yang pada akhirnya
seluruh satuan-satuan konsep itu mencapai keutuhan, baik konsep, pemahaman
suatu kajian, keterampilan dan nilai.
B.
Saran
Karena
makalah yang kami susun masih jauh dari sempurna , untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun, dari para pembaca sebagai bahan untuk
membentuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga
makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya
mahasiswa prodi PGSD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar