Liana Arum Purwitasari

tanpa tanda jasa
SELAMAT DATANG DI BLOG LIANA ARUM PURWITASARI

Minggu, 29 Desember 2019

DASAR-DASAR MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR


1.      Landasan Penggunaan Media dan Sumber Belajar
a.   Peran media dan sumber belajar
Media dan sumber belajar yang baik adalah yang mempunyai peranan dan manfaat dalam penggunaannya. Adapun penjabarannya dapat dilihat pada penerapan berikut:
1.      Peranan media pembelajaran
Ada beberapa peran media pembelajaran menurut Ahmad Rohani (1997), di antaranya adalah:
a)   Media pembelajaran mengatasi pernedaan pengalaman pribadi peserta didik.
b)   Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas.
c)   Mengamati benda yang terlalu kecil.
d)  Mengamati benda yang bergerak terlalu cepat dan terlalu lambat.
e)   Mengamati suara yang halus untuk didengar.
f)    Mengamati peristiwa-peristiwa alam.
g)   Media pembelajaran berperan membangkitkan minat belajar yang baru.
Dapat dilihat bahwa media pembelajaran berperan untuk membantu mewujudkan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran mengatasi permasalahan-permasalahan yang menyangkut pembelajaran. Hal ini sejalan dengan Oemar Hamalik (1989: 1-3) yang menyatakan bahwa media pembelajaran berperan untuk mengatasi kesulitan proses pembelajaran.
2.      Peran sumber belajar
Sama halnya seperti media pembelajaran, sumber belajar juga memiliki peranan, di antaranya adalah sebagai berikut:
a)   Menjembatani anak atau siswa dalam memperoleh  pengetahuan (belajar).
b)   Mentransmisi rangsanagn atau informasi kepada anak atau siswa (ungkapan transmisi dalam konteks ini mempunyai dimensi banyak dan dapat dikaitkan dengan pertanyaan-pertanyaan “apa, siapa, di mana, dan bagaimana”, pertanyaan-pertanyaan ini amat berguna sebagai alat bantu mengorganisasi dimensi sumber belajar).
b.   Manfaat media dan sumber belajar
1.   Manfaat media pembelajaran
Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar inteeraksi gueu dan siswa, dengan maksud untuk membantu siswa balajar secara optimal. Namun demikian, secara khusus manfaat media pembelajaran seperti dikemukakan oleh Kemp dan Dayton (1985), yaitu:
a)   Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Guru mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui media, penafsiran yang beraneka ini dapat direduksi, sehingga matteri tersmpaikan secara seragam.
b)   Proses pembelajaran menjadi lebih menarik
Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses maupun prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap.
c)   Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Jika dipilih dan dirancang dengan benar, maka media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, guru mungkin akan cenderung berbicara “satu arah” kepada siswa.
d)  Jumlah wakru belajar dapat dikurangi
Sering kali terjadi, para guru banyak menghabiskan waktu untuk menjelaskan materi ajar. Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu, jika mereka memanfaatkan media dengan baik.
e)   Kualitas belajar siswa dapat lebih ditingkatkan
Penggunaan media tidak hanya dapat membua proses pembelajaran lebihefisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan utuh.
f)    Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa bergantung pada keberadaan guru.
g)   Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat dioptimalkan
Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa pada ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu.
h)   Peran guru dapat berubah kea rah yang lebih positif dan produktif
Dengan media, guu tidak perlu mengulang-ulang penjelasan, namun justru dapat mengurangi penjelasan verbal (lisan), sehinggan guru dapat memberikan perhatian lebih banyak kepada aspek pemberian motivasi, perhatian, bimbingan dan sebagainya.
2.   Manfaat sumber belajar
Sumber belajar mempunyan manfaat pokok, yaitu mengembangkan beberapa aspek perkembangan anak ( baik aspek pengembangan pembiasaan maupun aspek pengembangan kemampuan dasar) serta mengembangkan beberapa kecerdasan anak (yang ada dalam multiple intelligence; dan dikemukakan oleh seorang ahli bernama Howard Gardener).
Kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan jamak atau majemuk (multiple intellegences) yang dikemukakan oleh Howard Gardener. Dalam suparno (2004), Gardener mengemukakan ada sembilan macam kecerdasan, yaitu: kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan ruang-visual, kecerdasan kinestetik-badani, kecerdasan musikal, kecerdasan imterpe4rsonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan lingkungan (natural), dan kecerdasan eksistensial.
c.    Landasan penggunaan media di Sekolah Dasar
Usia Sekolah Dasar adalah 7-11 tahun, menurut Piaget memesuki periode tingkat operasional konkret, dimana pada tingkakt ini merupakan permulaan berpikir rasional, ini berarti, anak memiliki operasi-opersi logis yang dapat diterapkannya pada masalah-masalah konkret. Bila menghadapi suatu pertentangan antara pikiran dan persepsi maka memilih pengambilan keputusan logis, dan bukan keputusan perceptual.
Operasi-operasi dalam periode ini terikat pada pengalaman perorangan. Anak dala periode ini dapat menyusun satu seri objek dalam urutan, misalnya mainan dari kayu atau lidi, sesuai dengan ukuran benda itu. Piaget menyebut operasi ini seriasi. Tetapi anak hanya akan dapat melakukan ini selama masalahnya konkret.
Dari teori belajar diatas, bisa diasumsikan bahwa anak Sekolah Dasar akan memahami sesuatu atau materi jika penyalur pesannya adalah konkret, hal ini sejalan dengan kerucut pengalaman Dale, yang melukiskan analogi visual berdasarkan tingkat kekonkretan dan keabstrakan metode mengajar dan bahan pembelajaran.
Tujuan untuk menggambarkan deretan pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol komunikasi. Penggambaran tersebut didasarkan pada suatu rentangan pengalaman dari yang konkret ke yang abstrak. Dale berkeyakinan bahwa symbol dan gagasan yang abstrak dapat lebih mudah diserap manakala dalam bentuk pengalaman yang konkrit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar