Liana Arum Purwitasari

tanpa tanda jasa
SELAMAT DATANG DI BLOG LIANA ARUM PURWITASARI

Selasa, 08 Mei 2012

model pembelajaran tematik


 Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan
beberapa mata pelajaran sehingga dapat  memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada
peserta didik.
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi topik pembelajaran
 
Tujuan
1. Memusatkan perhatian peserta didik mudah pada suatu tema materi yang jelas;
2. Mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama;
3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
4. Memudahkan guru dalam mempersiapkan dan menyajikan bahan ajar yang efektif. 
 
 
Manfaat Pembelajaran Tematik
1.  Menghilangkan tumpang tindih bahan ajar.
2.  Peserta didik memahami hubungan yang bermakna antar mata pelajaran.
3.  Pembelajaran menjadi utuh oleh peserta didik akan mendapat pengertian mengenai konsep dan materi yang tidak terpecah-pecah.
 4. Penguasaan konsep oleh peserta didik akan semakin baik
 
Karakteristik Pembelajaran Tematik
1. Berpusat pada peserta didik
2. Memberikan pengalaman langsung
3. Tidak terjadi pemisahan mata pelajaran
4. Menyajikan konsep yang terpadu dari berbagai mata pelajaran
5. Bersifat fleksibel
6. Proses pembelajaran mudah disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik
7. Menggunakan prinsip pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
 
Implikasi Pembelajaran Tematik
Implikasi bagi:
Guru : harus kreatif dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi peserta didik, memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.

Peserta didik: harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal dan mengikuti secara aktif kegiatan pembelajaran yang bervariasi.
 
Sarana prasarana, sumber belajar dan media:
1. Memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar. 
2. Memanfaatkan berbagai sumber belajar
3. Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang   bervariasi
4. Masih dapat menggunakan bahan ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-masing mata pelajaran dan menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi
 
Pengaturan ruang kelas:
1. Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang   dilaksanakan.
2. Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung
3. Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar/ karpet
4. Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar
5. Alat, sarana dan sumber  belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan menyimpannya kembali.
 
Pemilihan metode : pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai variasi metode (percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap) baik di dalam kelas maupun di luar kelas

Rambu-Rambu Pembelajaran Tematik
1. Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan
2. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester.
3. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan tersendiri.
4. Kompetensi dasar yang tidak tercakup dalam tema tertentu harus diajarkan baik melalui tema lain maupun berdiri sendiri.
5. Kegiatan ini ditekankan kepada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral dan cerita tanah air.
.6. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan daerah setempat.
 
 
 
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Tahap Persiapan:
1.Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dalam Tema
2.Penetapan Jaringan Tema
3.Penyusunan Silabus
4.Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
 
 1.Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator Dalam Tema
Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh
semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang
dipadukan dalam tema yang dipilih. 
 Kegiatan Pemetaan 
1.Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam indikator  
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan indikator: 
1. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik 
2. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran 
3. Dirumuskan dalam kata kerja oprasional yang terukur dan/atau dapat diamati
  
2.Menentukan tema  
Cara penentuan tema 
Cara pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam
masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai. 
Cara kedua, menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan
tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan
kebutuhan anak.
   
Prinsip Penentuan tema 
1. Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan peserta didik 
2. Dari yang termudah menuju yang sulit 
3. Dari yang sederhana menuju yang kompleks 
4. Dari yang konkret menuju ke yang abstrak. 
5. Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri Peserta didik 
6. Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan Peserta didik, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya
   
3.Identifikasi dan Analisis Standar Kompetensi,  Kompetensi Dasar dan Indikator 
Mengidentifikasi dan menganalisis setiap Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator
yang cocok untuk setiap tema sehingga semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator terbagi habis dalam tema.
 
2.Menetapkan Jaringan Tema  
Hubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu sehingga akan terlihat 
 kaitan antara tema,  kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata pelajaran. Jaringan tema ini
dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap tema.
   
3.Penyusunan Silabus  
Komponen silabus terdiri atas standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman
belajar, alat/sumber, dan penilaian. 
  
4.Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran  
Komponen rencana pembelajaran tematik meliputi : 
1. Identitas mata pelajaran 
2. Kompetensi dasar dan indikator yang akan dilaksanakan. 
3. Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari 
4. Strategi pembelajaran (kegiatan pembukaan, inti dan penutup). 
5. Alat dan media serta sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik 
6. Penilaian dan tindak lanjut
 
 Tahap Pelaksanaan 
1.Tahapan/jadwal kegiatan per hari  
  - Kegiatan Pembukaan (± 1 jp)  
  - Kegiatan Inti (± 3 jp)   
 - Kegiatan Penutup (± 1 jp) 
2.Pengaturan jadwal pelajaran 
1. Tahapan Kegiatan  
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari  
dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan. 
a.Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan (1 jam pelajaran)  
  Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran 
berupa kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian 
terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh 
kegiatan yang dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi 
b. Kegiatan Inti  
  Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan
kemampuan baca, tulis dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan berbagai  strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara klasikal,
kelompok kecil, ataupun perorangan.
  c.  Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut 
  Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah
menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng,
membacakan cerita dari buku, pantomim, pesan-pesan moral, musik/apresiasi musik.
 
 
 
 
 
 
2. Pengaturan Jadwal Pelajaran
Pengaturan jadwal dilakukan untuk memudahkan administrasi sekolah
Guru bersama dengan guru mata pelajaran  pendidikan agama, guru pendidikan
jasmani dan guru muatan lokal dapat bersama-sama menyusun jadwal pelajaran
Jadwal pelajaran ini bersifat fleksibel sesuai dengan situasi dan keperluan sekolah
 
 
 
Penilaian Dalam Pembelajaran Tematik
1. Penilaian dalam pembelajaran tematik adalah suatu usaha untuk mendapatkan
berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang
proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh
peserta didik melalui pembelajaran.
2. Penilaian di kelas I, II, dan III mengikuti aturan penilaian mata-mata pelajaran
lain di Sekolah Dasar. Mengingat bahwa peserta didik kelas I SD belum 
semuanya lancar membaca dan menulis, maka cara penilaian di kelas I tidak 
ditekankan pada penilaian secara tertulis.
3. Kemampuan  membaca, menulis, dan  berhitung  merupakan kemampuan 
yang harus dikuasai oleh peserta didik. Oleh karena itu, penguasaan terhadap ke 
kemampuan tersebut adalah prasyarat untuk kenaikan kelas.
4. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator masing-masing 
Kompetensi Dasar dari masing-masing mata pelajaran.
5. Penilaian dilakukan secara terus menerus  dan  selama  proses belajar 
mengajar berlangsung, misalnya sewaktu peserta didik bercerita pada kegiatan 
awal, membaca pada kegiatan inti, dan menyanyi pada kegiatan akhir.
6. Hasil karya/kerja peserta didik dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi 
guru dalam mengambil keputusan untuk peserta didik misalnya: penggunaan 
tanda baca, ejaan kata, maupun angka. 
 7. Pada pembelajaran tematik penilaian dilakukan untuk mengkaji ketercapaian 
Kompetensi Dasar dan Indikator pada tiap-tiap mata pelajaran yang terdapat pada 
tema tersebut. Dengan demikian penilaian dalam hal ini tidak lagi terpadu melalui 
tema, melainkan sudah terpisah-pisah sesuai dengan Kompetensi Dasar dan 
Indikator mata pelajaran. 
8. Nilai akhir pada laporan (raport) dikembalikan pada kompetensi mata pelajaran
yang terdapat pada kelas I, II, dan III Sekolah Dasar.