1. Pengertian Media dan Sumber Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medio? dalam bahasa latin, media dimaknai sebagai antara. media merupakan bentuk jamak dari medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. secara khusus, kata tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada penerima.
ada berbagai pendapat ahli mengenai media pembelajaran. gagne dan briggs (dikutip Arsyad, 2002) menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang antara lain terdiri atas: buku, tape recorder, film, foto, grafik, kaset, video kamera, televisi, komputer, dan lain-lain. Jadi, media adalah komponen sumber belajar atau peralatan fisik yang mengandung materi pembelajaran di lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Adapun menurut AECT (Assosiation of Education and Communiacation Technology), 1977, menyebutkan bahwa media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Sejalan dengan itu, menurut NEA (National Education Association), media adalah segala benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan taersebut.
Dalam Depdiknas (2003) dinyatakan bahwa media pembelajaran adalah media pendidikan yang secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang sudah dirumuskan. Lebih lanjut dinyatakan bahwa alat peraga adalah benda/alat yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata/konkrit. Alat bantu adalah alat/benda yang digunakan guru untuk mempermudah tugas dalam mengajar sama halnya dengan AVA (audio visual aids). Ketiga istilah tersebut termasuk dalam pengertian media pembelajaran. Bagaimana kaitan media pembelajaran dengan sumber belajar? Masih dalam Depdiknas (2003) diungkapkan bahwa sumber belajar memiliki cakupan yang lebih luas daripada media pembelajaran. Sumber belajar bisa berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar/lingkungan. Sedangkan media adalah alat (perangkat keras/hardware) dan bahan (software) belajar tersebut. Transparansi, program kaset audio, dan program video merupakan contoh bahan belajar, yang hanya bisa disajikan bila ada alat, seperti: OHP, radio kaset, video player. Jadi, salah satu atau kombinasi perangkat lunak dan perangkat keras bersama-sama dinamakan media. Berdasarkan beberapa batasan pengertian media, dapat dikemukakan bahwa media pemhelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar-mengajar yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Sumber belajar memiliki enam bentuk atau terbagi menjadi enam golongan. Menurut Wiryokusumo dan Mustaji (1989), pengertian dan contoh tiap-tiap bentuk sumber belajar tersebut dijabarkan dalam table berikut:
Sumber belajar | Pengertian | Contoh |
Pesan | Pelajaran atau informasi yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti, dan data. | Semua bidang studi atau mata pelajaran (untuk pendidikan anak usia dini adalah semua kegiatan yang dapat mengembangakan semua aspek dan kecerdasan anak). |
Orang atau manusia | Manusia yang bertindak sebagai penyimpang, pengolah dan penyaji pesan. Tidak termasuk mereka yang menjalankan fungsi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar. | Guru Pembina, guru pembimbing, tutor, pamong, murid, pemain, pembicara, tidak termasuk tim kurikulum, peneliti, produser, teknisi dan lain-lain yang tidak langsung berinteraksi dengan siswa. |
Bahan atau material | Sesuatu (biasa disebut media atau software) yang mengandung pesan untuk disajikan, melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya. | Transparansi, slide, film, film strip, audio tape, modul, majalah, bahan pengajaran terprogram dan lain-lain. |
Alat atau peralatan | Sesuatu (biasa pula disebut hardware atau perangkat keras) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersampaikan dalam bahan. | Proyektor, slide, film strip, film, OHP, LCD, video, tape atau kaset recorder, pesawat televisie dan lain-lain. |
Teknik | Prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, alat, orang dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. | Pengajaran terprogram belajar mandiri, mastery learning, discovery learning, simulasi, BCCT, kuliah, ceramah, Tanya jawab, active learning, joyful learning, attractive learning, multiple intelligences approach dan lain-lain. |
Lingkungan | Simulasi sekitar di mana pesan diterima. | Gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium dan lain-lain. |
Tiap-taip bentuk sumber belajar tersebut harus beerinteraksi dengan siswa bila menginginkan kualitas dan hasil belajar yang optimal. Karena unsure sumber-sumber belajar itu merupakan komponen usaha yang dapat mendukung proses belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, maka perlu kiranya ada organisasi pengelolaannya. Dan mengingat kenyataan yang ada bahwa keterbatasan dana dan tenaga yang mendukung sumber-sumber belajar itu juga dipandang perlu adanya suatu strategi pengelolaan yang efektif dan efisien. Mampukah kita sebagai praktisi pendidikan mewujudkannya.
Ditinjau dari pemanfaatannya sumber belajar terbagi menjadi dua yaitu sumber belajar yang didesain (by design) dan sumber belajar yang tinggal pakai/dimanfaatkan (by utilitation).
1) Sumber belajar yang didesain (by design)
Sumber belajar yang di desain merupakan sumber-sumber belajar yang secara khusus di kembangkan sebagai “komponen sisten instrtuksional” yang diharapkan dapat membantu kemudahan kegiatan belajar yang bersifat formal ataupun non formal dan mempunyai tujuan tertentu. Dengan demikian sumber belajar jenis ini harus dianalisis, direncanakan, dan kemudian baru dikembangkan sesuai dengan kebutuhan tujuan dan materi serta karakteristik si belajar/siswa agar hasilnya benar-benar dapat memudahkan belajar.
2) Sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization)
Sumber belajar yang tinggal dimanfaatkan yaitu sumber-sumber yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diterapkan, dan digunakan untuk keperluan belajar.
Dari beberapa definisi dan penjelasan tentang teknologi instruksional dapat diambil beberapa kesimpulan: bahwa teknologi instruksional menghasilkan sumber belajar yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengajaran. Terdapat fungsi-fungsi tertentu, misalnya pengembangan instruksional, produksi media, pengelolaan sumber belajar, penilaian program, dan sebagainya yang harus dijalankan oleh tenaga-tenaga tertentu dalam bidang teknologi instruksional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar