Liana Arum Purwitasari

tanpa tanda jasa
SELAMAT DATANG DI BLOG LIANA ARUM PURWITASARI

Minggu, 13 November 2011

DASAR-DASAR MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR


4.      Kriteria Pemilihan Media dan Sumber Belajar
Dasar pemilihan media dan sumber belajar sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Mc. Conel (1974) mengatakan bila media itu sesuai pakailah, yang menjadi pertanyaan disini adalah apa ukuran atau kriteria tersebut. Beberapa faktor perlu dipertimbangkan misalnya; tujuan istruksional yang ingin dicapai, karakteristik siswa, jenis rangsangan belajar yang diinginkan, keadaan/latar dan kondisi setempat, dan luasnya jangkauan yang ingin dilayani.
Ely (1982) mengatakan bahwa pemilihan media dan sumber belajar merupakan komponen instruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti siswa, strategi belajar mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber , serta prosedur penilaiannya perlu dipertimbangkan. Dick dan Carey menyebutkan bahwa di samping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya masih ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan, yaitu :
a.    Ketersediaan sumber setempat, apabila tidak ada maka harus dibeli atau dibuat sendiri.
b.    Dana, tenaga, dan fasilitas dalam membeli atau membuat sendiri.
c.    Keluwesan, kepraktisan, dan ketehanan media untuk waktu lama.
d.   Evektivitas biaya dalam jangka waktu panjang.
Menurut Degeng, dkk (1993) pemilihan dan penggunaan sumber belajar haruslah didasarkan pada hla-hal berikut ini:
a.    Analisis karakteristik siswa.
b.    Adanya tujuan dan isi instruksional.
c.    Adanya strategi pengorganisasian pembelajaran
d.   Adanya strategi penyampaian
e.    Adanya strategi pengelolaan pembelajaran.
f.     Adanya pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.
Sedangkan menurut Sodono (2000), pemilihan dan pemanfaatan sumber belajar harus memperhatikan lingkungan terdekat dengan anak, ruang sumber belajar, setra media cetak dan pepustakaan.
Hakikat dari pemilihan media ini pada akhirnya adalah keputusan untuk memakai, tidak memakai, atau mengadaptasi media yang bersangkutan.

5.      Pengembangan Media dan Sumber Belajar di Sekolah Dasar
Banyak penggolongan media yang telah dipaparkan, tetapi secara khusus akan dipilih penggunaan media di SD. Berikut akan dipaparkan karakteristik, kelebihan, kelemahan, dan syarat pembuatan media yang baik yang biasa digunakan dan relatif sesuai untuk  SD, sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan media pembelajaran di SD.
a.      Media Grafis
Media grafis termasuk media visual, pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Gravis berfungsi menarik  perhatian, memperjelas ide, mengilustrasikan/menghiasi fakta yang mungkin dilupakan bila tidak di grafiskan.
Beberapa contoh media grafis diantaranya adalah sebagai berikut :
1)      Gambar/foto
Kelebihan media foto:
·         Sifatnya konkret, menunjukkan pokokmasalah dibanding media verbal
·         Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
·         Mengatasi keterbatasan pengamatan
·         Dapat memperjelas suatu masalah
·         Murah harganya serta gampang didapat serta digunakan
Kelemahan media foto:
·         Hanya menekankan persepsi indra mata
·         Gambar/foto terlalu kompleks kurang efaktif untuk kegiatan pembelajaran
·         Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Syarat pembuatan media foto yang baik adalah:
·         Harus autentik
·         Sederhana
·         Ukuran relatif
·         Menganung gerak atau perbuatan
·         Gambar/foto karya siswa seringkali lebih baik walau dari segi mutu kurang
·         Gambar hendaklah bagus dari sudut seni

2)      Diagram
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol, diagram, atau skema menggambarkan struktur dari obyeknya secara garis besar, menunjukkan hubunagan yang ada antara komponennya atau sifat-sifat proses yang ada disitu.
Ciri-ciri diagram yang perlu diketahui adalah :
·         Bersifat simbolis dan abstrah sehingga terkadang sulit dimengerti
·         Untuk membac adiagran seseorang hatuspunya latar belakangtentanga apa yang didiagramkan
·         Walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yanng padat, diagram dapat memperjelas arti.
Digram yang beik sebagai media pendidikan adalah:
·         Benar, digambar rapi, diberi title, label dan penjelasan-penjelasanyang perlu.
·         Cukup besar dan ditempatkan secara strategis.
·         Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum, dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah.
3)      Bagan/chart
Seperti halnya media grafis yang lain, Bagan berfungsi untuk memvisualisasikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan dalam bentuk lisan atau  tulisan saja. Bagan menurut kinder (1965) dapat siklasifikasikan menurut jenis, rancangan media dan materialnya. Menurut rancangannya bagan dibedakan menjadi tiga yaitu bagan balik, bagan tertutup dan poster.
Syarat bagan yang baik, adalah:
·         Dapat dimengerti anak
·         Sederhana dan lugas, tidak rumit dan berbelit-belit
·         Diganti pada waktu-waktu tertentu agar tetap termasa juga tidak kehilangan daya tarik
4)      Grafik
Grafik pada dasarnya merupakan gambar untuk memvisualisasikan pesan. Grafik menunjukkan hubungan proporsional dan numerik yang memungkinkan siswa dapat memahami dengan tepat dan cepat pesan yang disajikan. Grafik memiliki beberapa fungsi yaitu; (1) menggambarkan data secara teliti, (2) menggambarkan perkembangan suatu objek, (3) membandingkan atau menghubungkan dua peristiwa dengan singkat dan jelas. Grafik dibuat dengan spesifik untuk kepentingan informasi, analisis, interpretasi atau komparasi. Ada 5 macam grafik yang umum digunakan yaitu; (1) grafik garis, (2) grafik batang, (3) grafik lingkaran, (4) grafik pictorial.
Sebagai suatu media visual, grafika adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Grafik disusun berdasarkan perinsip-perinsip matematik dan menggunakan data-data komparatif. Kelebihan grafik sebagai media adalah:
·         Barmanfaat untuk mempelajari dan mengingat data-data kuantitatifdan hubungan-hubungannya.
·         Memungkinkan secara cepatkita mengadakan analisis, interpretasidan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, pertumbuhan dan arah.
·         Penyajian data grafik : jelas, cepat menarik, ringkas dan logis.
Madia grafis dikatakan  baik jika memenuhi ketentuan sebagai berikut:
·         Jelas untuk dilihas seluruh kerang
·         Hana menyajikan satu ide setiapgrafik
·         Ada jarak/ruangkosong antara kolom-kolom bagiannya
·         Warna yang digunakan kontras dan harmonis
·         Berwujud dan bringas
·         Sederhana
·         Mudah dibaca
·         Praktis, mudah diatur
·         Menggambarkan kenyataan/realisme
·         Menarik
·         Jelas dan tak memerlukan informasi tambahan
·         Teliti
5)      Kartun
Gambar kartun adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol dan kadang-kadang agak berlebihan untuk menyampaikan pesan atau sikap terhadap sesuatu, seseorang, situasi atau kejadian tertentu. Kartun memiliki nilai pendidikan yang cukup besar terutama untuk menarik perhatian dan dapat mempengaruhi sikap serta perilaku. Gambar kartun biasanya hanya memuat esensi pesan yang harus disampaikan dan dituangkan dalam gambar sederhana dan tidak rinci dengan menggunakan simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat.
Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana, tanpa detail dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti cepat. Kalau kartun mengena , pesan besar bisa disajikan secara ringkas dan kesannya akan tahan lama di ingatan.

6)      Poster
Poster merupakan suatu gambar yang cukup besar yang ditekankan pada penyampaian suatu ide pokok. Poster umumnya bersifat simbolik, dirancang untuk memberi pesan dengan cepat dan ringkas. Poster yang baik biasanya memiliki ciri-ciri berwarna, menyajikan ide tunggal, tulisan yang digunakan jelas, kaya dengan variasi, lugas dan seringkali mengandung pernyataan yang berlebihan (hiperbola). Guru menggunakan media pembelajaran ini terutama untuk memulai, mengembangkan dan menyimpulkan suatu unit bahasan tertentu. Adapun fungsi poster sebgai media pendidikan adalah untuk mengembangkan ide yang akan dibahas dalam suatu diskusi dan untuk membangkitkan motivasi siswa.
Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia mmpu pula untuk mempengaruhidan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Poster dapat dibuat diatas kertas, kain, batang, kayu, seng, dan semacamnya.Pemasangannya bisa dikelas, luar kelas, dipohon, ditepi jalan, dimajalah. Ukurannya bermacam-macam tergantung kebutuhan.
7)      Peta dan globe (dua dimensi)
Peta dan Globe merupakan media pembelajaran berbentuk grafis yang disajikan dengan simbol-simbol, kata-kata, gambar dan garis yang dirancang untuk menunjukkan hubungan dan menyatakan data suatu lokasi. Peta dan gambar dalam proses pembelajaran digunakan untuk saling melengkapi karena pada umumnya peta dan globe memberikan informasi tentang (a) keadaan permukaan bumi, (b) tempat , arah atau jarak antara satu tempat dengan tempat lain, (c) data budaya dan kemasyarakatan, ekonomi dan ilmiah. Adapun tujuan penggunaan peta dan globe dalam proses pembelajaran adalah untuk (1) memberi pengetahuan relatif dan tetap tentang posisi unit politik, daratan dan perairan suatu tempat, (2) melengkapi pengetahuan dan informasi tentang jarak, arah, bentuk dan waktu suatu wilayah, (3) menambah arti dari suatu bahan deskriptif, (4) merangsang minat dalam bidang studi tentang kependudukan, geografi dan sebagainya.

Kelebihan dari peta dan globe, jika dipakai dalam kegiatan belajar mengajar:
·         Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan dan lain-lain.
·         Merangsang minat siswa terhadappenduduk dan pengaruh-pengaruh geografis
·         Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi pemduduk, tumbuhan-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang sebenarnya.
8)      Papan Tulis/White Board
Salah satu media penyajian untuk PBM yang sering digunakan adalah: “papan tulis, dan white board”. Kedua media ini dapat dipakai untuk penyajian: tulisan-tulisan, sket-sket gambar-gambar dengan menggunakan kapur/spidol white board baik yang berwarna ataupun tidak berwarna. Maksud dari warna tersebut adalah agar tulisan: lebih jelas, menarik dan dapat berkesan bagi peserta yang akan menerimanya.
Syarat-syarat papan tulis yang baik adalah:
a. Papan tulis harus buram, tidak boleh licin atau mengkilat.
b. Warna dasar papan tulis harus lebih gelap dari alat tulis yang dipakai.
c. Warna dasar white board putih.
d. Ukuran yang ideal adalah 90 x 120 cm atau 90 x 200 cm.
e. Untuk penggunaan papan tulis atau white board diperlukan perhatian yaitu: Tulisan / gambar dipapan harus jelas dan bersih, Hindari agar papan tulis tidak terlalu penuh dengan tulisan atau gambar-gambar sehingga sulit untuk dimengerti peserta, Hapuskan tulisan/gambar tidak diperlukan lagi, Tinggalkan papan tulis dalam keadaan bersih.
9)      Papan Flanel
Papan flanel adalah media grafis yang efektif untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papak berlapis kain flanel lini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disjikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain gambar, di kelas rendah SD papan flanel ini dipakai pula untuk menempelkan huruf dan angka-angka. Karena penyajiannya seketika, kecuali menarik perhatian siswa, penggunaan papan flanel membuat sajian lebih efisien.
10)  Papan Buletin
Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi kain flaneltetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisanfungsinya selain menerangkan sesuatu, papan buletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.
Berbagai jenis media grafis seperti gambar, poster, sketsa, diagram, chart dapat dipakai sebagai bahan pembuatan papan buletin. Selain juga pesan-pesan verbal tertulis seperti karangan-karangan berita, feature dan sebagainya.

b.      Media Tiga Dimensi
Media pembelajaran tiga dimensi dapat memberikan sesuatu perasaan yang sesungguhnya. Mengapa demikian? Karena media pembelajaran ini melibatkan lebih banyak perasaan dan pengertian siswa dibandingkan dengan media lainnya. Media ini memberikan pengertian yang mendalam dan pemahaman yang lebih lengkap akan benda-benda yang nyata. Unsur manipulasi merupakan unsur penting dalam penggunaan media tiga dimensi, dengan memainkannya diharapkan siswa dapat belajar.
a. Specimen (contoh)
Kadangkala menjadikan benda sebenarnya dalam pembelajaran tidaklah selalu tepat untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Paling tidak karena kendala waktu, biaya dan tenaga menjadikan benda contoh (specimen) dipandang lebih menguntungkan. Berbagai jenis specimen yang biasa digunakan dalam pembelajaran antara lain adalah :
1) Akuarium, yakni tempat untuk memelihara makhluk air
2) Terrariun, yakni kotak tempat memelihara binatang melata
3) Kebun binatang
4) Kebun percontohan
5) Insektarium
6) Herbarium
7) Teksidermi, yakni kulit binatang kering yang dibentuk menyerupai binatang aslinya
Berbagai aktivitas dapat dilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan bahan pembelajaran specimen ini. Aktivitas peserta didik yang dapat dilakukan antara lain; menganalisis, menggunakan, mendiskusikan dan melakukan percobaan.
b. Model
Model atau bahan pembelajaran tiruan merupakan tiruan dari suatu objek yang berbentuk tiga dimensi, diciptakan sedemikian rupa sehingga bentuknya serupa walaupun dalam segi-segi yang lain tidak serupa. Pertimbangan yang seringkali dikedepankan dalam penggunaan model sebagai bahan pembelajaran adalah; ukuran, waktu, letak, kerumitan dan pemahaman tentang proses.
Objek yang terlalu besar atau juga terlalu kecil sering menjadi kendala pemanfaatan benda asli dalam pembelajaran. Oleh karena itu perlu menciptakan tiruan yang dalam ukuran yang lebih kecil agar peserta didik dapat memahami suatu objek yang terlalu besar. Sebaliknya juga demikian untuk objek yang terlalu kecil sehingga sulit atau tidak memungkinkan untuk dilihat dengan mata biasa maka diperlukan model dengan ukuran yang lebih besar.
Berbagai kejadian masa lampau, dapat berupa benda atau makhluk hidup yang telah punah. Sebagai contoh adalah model binatang purba Dinosaurus akan dapat memberi pemahaman yang lebih konkrit terhadap pesan yang terkait dengan masa lampau. Demikian juga bangunan yang sudah punah juga dapat dibuat model tiruannya.
Pesan belajar seringkali terkait dengan objek yang letaknya sangat jauh dari peserta didik, misalnya saja tentang planet dan antariksa. Maka sangatlah penting dibuat benda tiruanya sehingga pembelajaran akan lebih efisien. Begitu juga dengan objek yang berstruktur rumit akan menimbulkan kendala tersendiri dalam pembelajarannya. Oleh karena itu benda tiruan yang lebih sederhana diharapkan akan menjadi media pembelajaran yang efektif. Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa model akan bermacam-macam jenisnya. Adapun macam-macam model yang biasa digunakan sebagai media pembelajaran di SD antara lain; model perbandingan, model yang disederhanakan, model irisan, model lapangan untuk menerangkan wilayah tertentu, model susunan, model utuh, peta timbul, topeng dan boneka.
Dalam membuat model yang perlu diperhatikan adalah: 1) dibuat dalam bentuk tiga dimensi, yaitu mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tinggi; 2) Model dibuat cukup besar sehingga dapat dilihat oleh seluruh murid di dalam kelas; 3) dapat memperlihatkan bagian-dagian yang penting; 4) dapat diuraikan dengan mudah bagian-bagiannya dan mudah pula dikembalikan kepada bentuk asalnya; dan 5) bagian yang kurang penting dikesampingkan supya dapal dilihat denan jelas bagian-bagian yang penting. Selain kelima hal di atas , perlu diperhatikan pula hal berikut: 1) buat model benda-benda yang tidak dapat dibawa ke dalam kelasatau yang memiliki keterbatasan lainnya; 2) harus diterangkan bahwa model tidak sama dengan benda yang asli; dan 3) kumpulkan benda-benda atau contoh-contoh yang banyak hubungannya dengan model yang dibuat.
c. Mock-Ups
Mock-ups didefinisikan sebagai alat tiruan yang mempresentasikan gerak atau fungsi dari bagian tertentu suatu benda. Oleh karena itu biasanya Mock-ups hanya dibuat untuk bagian-bagian benda yang dipandang penting saja. Agar lebih menyederhanakan penampilan, bagian-bagian yang tidak terlalu penting tidak ditampakkan sehingga pemahaman akan lebih mudah terbentuk dalam diri siswa. Sebagai contoh adalah mock-up tentang konversi energi pada ketel uap. Bahan pembelajaran sederhana ini memiliki peranan yang sangat penting dalam pembelajaran karena fungsi dan proses kerja dapat dipresentasikan disamping bentuknya juga menyerupai model.
Namun demikian media jenis ini juga memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan sehingga kendala yang mungkin terjadi dapat diantisipasi pemecahannya. Seringkali pengoperasian suatu mock-up memerlukan keterampilan khusus yang perlu dipelajari terlebih dahulu dan kualitas rancang bangunnya berdampak pada keakuratan pesan yang akan disampaikan. Membuat alat ini harus memperhatikan hal-hal berikut: 1) kegunaannya diusahakan sesuai dengan benda asli, contohnya membuat alat musik perkiso dari botol atua gelas; dan 2) bagian-bagian yang kecil dikesampingkan, dan bagian yang penting ditonjolkan.
d. Diorama
Diorama adalah pemandangan tiga dimensi mini dari suatu objek, kejadian atau proses yang disusun atas berbagai simbol dan bahan-bahan nyata yang bertujuan untuk menggambarkan pemandangan yang sebenarnya. Diorama yang dibuat secara professional memang terbilang mahal, namun untuk kepentingan pengajaran diorama ini dapat dibuat oleh para siswa. Misalnya dengan memanfaatkan kotak kardus, peti kayu atau kotak sepatu. Diorama sebagai media pengajaran terutama berguna untuk mata pelajaran IPS tetapi tidak menutup kemungkinan dapat dikembangkan untuk mata pelajaran lainnya.
Pembuatan diorama harus memperhatikan hal-hal berikut: 1) merencanakan pemakaian diorama tersebutuntuk pelajaran atau tema apa; 2) persiapkan keterangan-keterangan untuk memperjelas diorama yang dibuat; 3) diorama hendaknya didukungoleh contoh-contoh benda asliyang banyak hubungannya; dan 4) dalam penggunaannya didukung pula dengangambar atau foto yang banyak hubungannya dengan diorama.
Selain hal-hal di atas, dalam pembuatannya perlu pula memperhatikan hal-hal berikut:
11)  Hendaknya jangan melukiskan sesuatu yang tidak mirip dengan kenyataan yang sebenarnya. Misalnya jangan melukiskan rumah dengan menggunakan karton, tapi gunakan bahan-bahan yang sesuai dengan keadaan rumah yang sesungguhnya; misal anyaman bambu atau kayu kecil untuk dinding rumah dan alang-alang untuk atapnya.
12)  Diorama jangan terlalu besar atau kompleks, sehingga mudah dibawa dan digunakan.
e. Realita (benda asli)
Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya tanpa perubahan. Dengan memanfaatkan realita dalam proses pembelajaran siswa akan lebih aktif dalam mengamati, menangani, memanipulasi, mendiskusikan dan akhirnya dapat menjadi alat untuk meningkatkan kemauan siswa untuk menggunakan sumber-sumber belajar serupa. Dalam mata pelajaran IPA misalnya, kegiatan terhadap bagian-bagian tumbuhan di halaman sekolah diharapkan dapat menyebabkan timbulnya minat siswa terhadap tumbuhan secara langsung. Contoh lain pemanfaatan realita, misalnya guru membawa ikan atau binatang lainnya ke dalam kelas. Penggunaan realita dalam pembelajaran sangat baik dilakukan karena dapat menampilkan ukuran, suara dan gerakan yang sesungguhnya. Para siswa akan lebih banyak belajar misalnya tantang tanaman yang dibawa ke kelas untuk dipelajari, dibandingkan dari sekedar melihat gambar. Namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh guru sebelum mempergunakan realita sebagai bahan pembelajaran, yaitu : (1) perlu dipertimbangkan secara masak benda-benda apa yang dapat dimanfaatkan/dihadirkan ke dalam proses pembelajaran, (2) bagaimana cara agar benda-benda yang digunakan sesuai dengan pola pembelajaran di kelas, (3) dari mana kita dapat memperoleh benda-benda tersebut. Jika ketiga hal tersebut sudah dipertimbangkan dengan baik, maka pemanfaatan realita sebagai bahan pembelajaran dan sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran akan semakin efektif.
4. Ritatoon
Ritatoon merupakan gambar berseri yang dibingkai sedemikian rupa, tahapan-tahapan yang ditunjukkan pada gambar-gambar tersebut dapat dipresentasikan sebagai suatu proses kejadian. Dengan demikian, pada kenyataannya pesan belajar dikemas dalam media dua dimensi yang didukung oleh piranti tiga dimensi. Tempat gambar seri tersebut merupakan papan yang diberi rel untuk menempatkan gambar-gambar berbingkai.
5. Rotatoon
Sesuai dengan namanya bahan pembelajaran ini merupakan alat pertunjukan yang bisa diputar. Rota artinya berputar, Toon artinya pertunjukan. Bahan pembelajaran ini tergolong ke dalam tiga dimensi bukan karena sifatnya, tetapi karena ukurannya. Prinsip kerjanya hampir sama dengan Ritatoon, yakni menampilkan pesan pembelajaran yang dikemas dalam gambar (dua dimensi) berseri. Namun demikian dilihat dari segi fisiknya, kedua media pembelajaran tersebut tampak berbeda. Rotatoon menggunakan gambar seri yang bersambungan dan digulung pada tempat gulungan yang diletakkan pada bagian tepi kotak. Presentasi gambar ditempatkan pada lobang yang menyerupai layar monitor pada pesawat televisi.

c.       Media Audio
Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indra pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang dapat kita kelompokkan dalam media audio, tetapi kita hanya akan membahas radio dan laboratorium bahasa.
1)      Radio
Sebagai media radioi mempunyai kelebihan:
a)      Harganya relatif murah dan variasi program
b)      Sifatnya mudah dipindahkan
c)      Program dapat direkam dan diputar sesuka kita
d)     Merangsang patrisipasi aktif daripada pendengar
e)      Dapat memusatkan perhatian siswa pada kata-kata yang digunakan
f)       Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang tidak dapat dikerjakan oleh guru, misalnya dapat menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar kelas.
g)      Mengatasi batasan ruang dan waktu
Selain mempunyaai kelebihan, radio mempunyai kelemahan:
·           Sifat komunikasinya hanya satu arah
·           Biasanya siarannya disantralisasikan sehungga guru tak dapat mengontrolnya
·           Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah
2)      Laboratorium Bahasa
Laboratirium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam. Dalam laboratorium bahasa murid duduk sendiri-sendiri didalam kotak bilik akuistik dan kotak suara. Siswa mendengar suara guru yang duduk diruang kontrol lewat headphone. Pada saat ia menirukan ucapan gurunya dia juga mendengar suara sendiri, sehingga di bisa membandingkan dan memperbaiki kesalahannya.
d.      Media Proyeksi
Media proyeksi diam mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Perbedaan yang jelas diantara mereka adalah bila pada media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan pada media proyeksi.
Ada banyak jenis media proyeksi diam berikut akan dipilih media yang bisa digunakan di SD:
1.    Media transparansi
Berbagai proyek atau pesan yang dituliskan atau digambarkan pada transparansi bisa diproyeksikan lewat OHP.  OHP merupakan media yang paling banyak digunakan karena relatif mudah dalam penye diaan materinya, karena hanya dibutuhkan bahan transparansi dan alat tulis. Namun untuk hasil yang bagus sebaiknya alat tulis yang digunakan khusus untuk overhead transparansi.
Beberapa cara mempersiapkan OHP dapat Anda pelajari pada bagian berikut.
a)      Transparansi dengan buatan tangan.
b)      Transparansi dengan cara menggunakan acetate film yang diletakkan di atas master materi yang akan disajikan, kemudian dimasukkan alat khusus yang dinamakan thermal copier.
c)      Transparansi dengan jalan menggunakan teknologi Gerography. Persiapan untuk menggunakan jenis transparansi ini cukup sederhana. Bahan yang ingin dipresentasikan dapat berasal dari kertas biasa baik sebagai tulisan tangan, hasil print computer maupun buku teks.
Penyampaian informasi dengan menggunakan transparan yang direncanakan dan didesain dengan baik akan sangat membantu kelancaran kegiatan pembelajaran. Ada beberapa cara penyajian transparansi, yaitu:
·         cara penyajian transparansi untuk menampilkan sebuah materi yang berurutan.
·         cara penyajian transparansi dengan menggunakan satu lembar kertas penutup yang tidak bersifat permanent.
·         cara penyajian transparansi dengan menggunakan penutup yang biasanya diletakkan pada bingkai transparansi secara permanent.
Kelebihan media OHP:
·      Lebih sehat dibanding pappan tulis
·      Praktis dapat digunakan untuk semua ukuran kelas ruangan
·      Sepenuhnya dibawah kontrol guru
·      Guru sambil mengajar dapat berhadapan dengan siswa
·      Dapat dipakai sebagai petunjuk sistematika penyajian guru, catatan-catatan tambahan untuk mengingatkan guru dapat dibuat diatasnya
Kelemahan media OHP:
·      Memerlukan alat khusus untuk memproyeksikannya
·      Memerlukan waktu, usaha dan persiapan dalam penyajiannya
·      Siswa cenderung pasif

2.    Film
Sebagai suatu media, keunggulan film antara lain:
·      Film dapat menggunakan teknik-teknik seperti warna, gerak lambat, animasi, untuk meneampilkan butir-butir tertentu.
·      Memikat perhatian anak.
·      Film lebih realistis, dapat diulang-ulang, dihentikan dan sebagainya sesuai kebutuhan. Hal-hal abstrak menjadi jelas.
·      Film bisa mengatasi keterbatasan daya indera kita.
·      Dapat merangsang atau memotifasi kegiatan anak.
3.    Televisi
Sebagai media pendidika, televisi mempunyai kelebihan:
·      Menyajikan informasi visual dan lisan secara simultan.
·      Sifatnya langsung dan nyata.
·      Hampir semua mata pelajaran bisa diTVkan.
·      Dapat meningkatklan pengetahuan dan kemampuan guru dalam hal mengajar.
Kelemahan TV adalah:
·      Sifat komunikasinya hanya satu arah.
·      Jika akan dimanfaatkan jadwal pelajaran sulut disesuaikan.
·      Program diluar kontrol guru.

e.       Media Teknologi Interaktif
1)   Komputer pembelajaran (CAI)
Komputer untuk pembelajaran sering diistilahkan dengan Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK) atau yang sering disebut computer assisted instruction (CAI) oleh Hick and Hyde yang dikutip oleh Ismaniati (2001:5). Pembelajaran berbasis komputer (PBK) menekankan siswa berhadapan dan berinterksi langsung dengan komputer, interaksi siswa dan komputer terjadi secara individual, dan komputer memang memiliki kemampuan untuk itu, sehingga apa yang dialami oleh sisa yang satu akan berbeda dengan apa yang dialami dengan siswa yang lain. Interaksi yang penting dan efektif dapat dilakukan antara guru dan siswa yaitu interaksi yang mengarah pada terciptanya berbagai interaksi yang menuju pada terciptanya berbagai aktifitas interaktif seperti diskusi, tanya jawab dan latihan serta bimbingan. Metode pembelajaran seperti tersebut diatas dapat dikemes lebih menarik dan efektif debanding dengan metode pembelajaran yang menempatkan siswa hanya diajar dan diberi tahu.
2)   Manfaat pembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbasis komputer (PBK) akan memberikan beberapa manfaat, diantaranya: Denagn desain menarik PBK dapat meningkatkan motovasi belajar siswa, Komputer mampu memberikan informasi kepada siswa tentang kesalahan dan jumlah waktu belajar serta waktu mengerjakan soal-soal, pembelajaran berbantuan komputer juga dapat di desain untuk mengatasi masalah dan kelemahan pada  pembelajaran kelompok besar. Salain dari itu pembelajaran berbantuan komputer melatih siswa untuk memilih bagian-bagian isi pembelajaran yang dikehendaki.
Pengembangan pembelajaran yang dirancang dengan teliti dan memperhatikan psikologis siswa akan bermanfaat bagi siswa yang kesulitan mengikuti pembelajaran dengan metode tradisional. Dengan PBK dapat memberikan penguatan kepada siswa yang lemah dalambelajar karena materi dapat diulang-ulang. Manfaat lainnya adwalah pembelajaran berbantuan komputer memungkinkan siswa untuk lebih mengenal dan terbiasa dengan komputer yang semakin penting dalam masyarakat modern sekarang ini. Serta sebagainama yang diketahui saat ini komputer merupakan media penyampaian pembelajaran yang efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar