MAKALAH
PEMBELAJARAN TERPADU
MODEL CONNECTED ( TERHUBUNG )
MODEL CONNECTED ( TERHUBUNG )
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah “Pembelajaran
Terpadu”
Disusunoleh :
Kelompok2
- Amaludin Tamam (0901100103)
- Budi Hermawan (0901100096)
- Anis Muzdalifah (0901100077)
- Fanida Ayu W. (0901100104)
- Gilang Widianti (0901100066)
PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah Pembelajaran
Terpadu ini dengan lancar tanpa halangan suatu apapun.
Tidak lupa kami sampaikan
terima kasih pada pihak – pihak yang telah mendukung dan membantu kami sehingga
makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Kami sadar bahwa makalah yang kami
susun jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharap kritik dan saran bagi
para pembaca yang bersifat membangun sebagai dasar untuk membentuk kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Purwokerto, April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB IPENDAHULUAN
A.Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C.
Tujuan................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pembelajaran
Terpadu Model Connected....................................... 2
B. Kelebihan dan Kelemahan Model
Connected (Terhubung............ 5
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan .......................................................................................... 7
B.
Saran .................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembelajaran
terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja
mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa akan memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.
Bermakna disini memberikan makna bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan
dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung
dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun
antar mata pelajaran.
Untuk
itu guru dituntut harus mampu merancang dan melaksanakan program pengalaman
belajar dengan tepat. Manfaat dari pembelajaran terpadu yaitu banyak topik-topik
yang tertuang disetiap mata pelajaran mempunyai keterkaitan konsep yang
dipelajari oleh siswa. Sebagai guru, harus pandai dalam memilih topic yang pas
dalam membimbing pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya, sebagai
berikut:
1.
Pengertian
pembelajaran model connected (terhubung)
2.
Kelebihan
dan kekurangan model connected (terhubung)
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian pembelajaran terpadu model connected (terhubung)
2.
Untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran model connected
(terhubung)
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMBELAJARAN TERPADU MODEL CONNECTED (TERHUBUNG)
Pengertian pembelajaran terpadu model connected
merupakan model pembelajaran yang menunjukkan keterkaitan dalam seluruh bidang,
keterkaitan antar topik, keterkaitan antar konsep, keterkaitan antar
keterampilan, mengaitkan tugas pada hari ini dengan selanjutnya bahkan ide-ide
yang dipelajari pada satu semester dengan ide-ide yang dipelajari pada semester
berikutnya dalam satu bidang studi.
Model Connected (keterhubungan)
dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada
induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir pembelajaran kosakata, struktur,
membaca dan mengarang misalnya, dapat dipayungkan pada mata pelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia. Penguasaan butir-butir pembelajaran tersebut merupakan
keutuhan dalam membentuk kemampuan berbahasa dan bersastra. Hanya saja
pembentukkan pemahaman, ketrampilan dan pengalaman secara utuh tersebut tidak
berlangsung secara otomatis. Karena itu, guru harus menata butir-butir
pembelajaran dan proses pembelajarannya secara terpadu.
Berdasarkan karakteristik yang
dimiliki oleh masing-masing model pembelajaran tersebut, maka model
pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model terhubung
(the connected model), karena model terhubung ini penekanannya terletak pada
perlu adanya integrasi inter bidang studi itu sendiri. Selain itu, Model
terhubung ini juga secara nyata menghubungkan satu konsep dengan konsep lain,
satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas
yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari
berikutnya, serta ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan semester
berikutnya. Pemanfaatan penerapan model terhubung (connected) ini sangat
relevan dengan konsep Cahaya (dalam fisika) dan konsep Sistem Indera pada
manusia (dalam biologi), agar dapat terwujud pemampatan/ pengurangan waktu
dalam pembelajaran pada konsep-konsep tersebut (Reduce Instructional Time). Hal
ini terkait dengan upaya menghindari terjadinya penjejalan kurikulum dalam proses
pembelajaran, sebagai akibat dari mengejar target kurikulum.
Gambar : Model Connected
Langkah- langkah
perencanaan pembelajaran terpadu model connected antara lain:
1) Guru
menentukan tema-tema yang dapat dihubungkan yang terdapat dalam silabus.
2) Tema-
tema yang telah ditentukan diorganisasikan pada tema induk.
3) Guru
menjelaskan materi pembelajaran yang terdiri dari beberapa tema.
4) Guru
memberikan tanya jawab kepada peserta didik tentang materi yang telah
diajarkan.
5) Siswa
dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
6) Tiap-tiap kelompok diperintahkan untuk mengerjakan
tugas yang telah disiapkan oleh guru.
7) Guru
memberikan kesimpulan, penegasan, dan mengadakan evaluasi.
8) Guru
memberikan tugas portofolio kepada peserta didik untuk dijadikan pekerjaan
rumah.
Sintaks (pola urutan) dari model pembelajaran terpadu tipe connected
(terhubung) menurut Prabowo (2000:11 – 14) sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan :
1.1. menentukan tujuan pembelajaran umum
1.2. menentukan tujuan pembelajaran khusus
2. Langkah-langkah yang ditempuh oleh guru :
2. Langkah-langkah yang ditempuh oleh guru :
2.1. menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai
siswa.
(materi prasyarat)
(materi prasyarat)
2.2. menyampaikan konsep-konsep yang hendak dikuasai
oleh siswa
2.3. menyampaikan keterampilan proses yang dapat
dikembangkan
2.4. menyampaikan alat dan bahan yang akan digunakan /
dibutuhkan
2.5. menyampaikan pertanyaan kunci
3. Tahap Pelaksanaan, meliputi :
3.1. pengelolaan kelas; dengan membagi kelas kedalam beberapa kelompok
3.2. kegiatan proses
3.3. kegiatan pencatatan data
3.4. diskusi secara klasikal
4. Evaluasi, meliputi :
4.1. Evaluasi proses ,
berupa :
- Ketepatan hasil pengamatan
- Ketepatan dalam penyusunan alat dan bahan
- Ketepatan siswa saat menganalisis data
- Ketepatan hasil pengamatan
- Ketepatan dalam penyusunan alat dan bahan
- Ketepatan siswa saat menganalisis data
4.2. evaluasi produk :
- Penguasaan siswa
terhadap konsep-konsep / materi sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus yang
telah ditetapkan.
4.3. Evaluasi psikomotor
:
- Kemampuan penguasaan siswa terhadap penggunaan alat ukur.
- Kemampuan penguasaan siswa terhadap penggunaan alat ukur.
B. KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE TERHUBUNG (CONNECTED)
Kelebihan :
- Guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dan kemampuan/indikator yang digabungkan;
- Kegiatan anak lebih terarah untuk mencapai kemampuan yang tertera pada indikator.
- Siswa memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang suatu konsep sehingga transfer pengetahuan akan sangat mudah karena konsep-konsep pokok dikembangkan terus-menerus;
- Siswa dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dan juga siswa diberi kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.
Kekurangan:
1. Model ini belum
memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum menggabungkan bidang-bidang
pengembangan/mata pelajaran yang lain;
2. Model ini kurang
mendorong guru bekerja sama karena relatif mudah dilaksanakan secara mandiri;
3. Bagi guru bidang studi
mungkin kurang terdorong untuk menghubungkan konsep yang terkait karena
sukarnya mengatur waktu untuk merundingkannya atau karena terfokus pada
keterkaitan konsep, maka pembelajaran secara global jadi terabaikan.
Secara
umum proses pembelajaran sebagai suatu sistem dipengaruhi oleh tiga faktor
masukan, yaitu raw input, instrumental input, dan environmental input. Demikian
halnya dengan pembelajaran terpadu connected, maka sistem itu dapat digunakan.
Raw input terdiri dari guru dan siswa, maksudnya kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan sangat dipengaruhi oleh pemahaman dan pengetahuan guru
tentang pembelajaran terpadu model connected maupun pengalaman mengajar guru.
Selanjutnya kemampuan, sikap, minat dan motivasi merupakan faktor siswa yang
akan berpengaruh pada kegiatan pembelajaran. Instrumental input merupakan acuan
dalam pengembangan pembelajaran terpadu model connected, berdasarkan pada
undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri (Kurikulum, SKL, dan
SKKD) maka guru mengembangkan model pembelajaran. Dalam enviromental input,
lingkungan yang berpengaruh pada kegiatan pembelajaran adalah ketersediaan
sarana prasarana dan dukungan dari masyarakat baik moral maupun material
(Nurrudin Hidayat, 2009:18).
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra
mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, siswa
akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan secara utuh sehingga pembelajaran
menjadi bermakna bagi siswa.
Model
Connected (keterhubungan) dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir
pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir
pembelajaran kosakata, struktur, membaca dan mengarang misalnya, dapat
dipayungkan pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Dalam
pembelajaran terpadu tipe connected juga terdapat kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
itu diantaranya adalah konsep-konsep utama saling terhubung, mengarah pada
pengulangan, rekonseptualisasi, dan asimilasi gagasan-gagasan dalam suatu
disiplin. Sedangkan kelemahannya itu diantaranya disiplin-disiplin ilmu tidak
berkaitan, konten tetap terfokus pada satu disiplin ilmu.
B. Saran
Sebaiknya
Pembelajaran Terpadu disesuaikan dengan topik-topik
yang sama agar materi yang disampaikan tidak terjadi ketumpangtindihan materi
dalam setiap mata pelajaran atau disiplin ilmu.Sehingga pada diri siswa tidak
terjadi kebingungan karena mendapatkan materi yang sama pada
proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Amti, Erman dan Marjohan. 1991. Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar