Liana Arum Purwitasari

tanpa tanda jasa
SELAMAT DATANG DI BLOG LIANA ARUM PURWITASARI

Selasa, 08 Mei 2012

kelompok 3 pembelajaran terpadu


MAKALAH
MODEL PEMBELAJARAN BERBENTUK SARANG/KUMPULAN (NESTED)








Diajukan untuk memenuhi salah satu tugasMata kuliah
 “ Pembelajaran Terpadu ”
Dosen : Drs. Pamujo, MM., M.Pd


Disusun oleh :
Kelompok 1/Kelas VIB

1.      Wahyu Widiyanto                 (0901100085)
2.      Teguh Imam Noviyanto        (0901100087)
3.      Yulia Dasa Putri                    (0901100/////)
4.      Sri Utami                               (0901100093)
5.      Listianingrum                        (0901100068)



PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2012
KATA PENGANTAR

            Assalamu’alaikum Wr.Wb
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami selaku tim penyusun diberi kekuatan dan kemampuan dalam menyelesaikan makalah yang bertema “ Model Pembelajaran Berbentuk Sarang/Kumpulan (Nested)”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Terpadu. Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terutama kepada :
1.      Bapak Pamujo S.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Terpadu yang telah membimbing dan mengarahkan.
2.      Orang tua yang selalu memberikan motivasi dan doa.
3.      Teman-teman yang telah memberikan banyak dukungan.
Semoga amal baik yang telah diberikan oleh semua pihak mendapatkan imbalan pahala dari Allah SWT. Kami berharap semoga apa yang ditulis dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Makalah ini masih sangatlah jauh dari sempurna, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian agar makalah ini lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb


                                                                                    Purwokerto, 23 April 2012


                                                                                                          Penulis



ii
 
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................      i
KATA PENGANTAR.....................................................................................      ii
DAFTAR ISI....................................................................................................      iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah.................................................................      4
B.     Rumusan Masalah...........................................................................      5  
C.     Tujuan .............................................................................................     5
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Model Pembelajaran Berbentuk Sarang/Kumpulan (Nested)……………………….........................................................................................................      6
B.     Kelemahan model pembelajaran berbentuk sarang/kumpulan (Nested                8
C.     Kelebihan model pembelajaran berbentuk sarang/kumpulan (Nested)                 8         
BAB III PENUTUP
A. Simpulan..........................................................................................      9
B.  Saran.................................................................................................      9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................      10










iii
 



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Model pembelajaran terpadu pada dasarnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik bermakna dan otentik.
Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi siswa. Pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembalajaran lebih efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang studi yang relevan akan membentuk skema, sehingga anak akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehan kebutuhan belajar, pengetahuan, serta kebutuhan pandangan tentang kehidupan dan dunia nyata hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran terpadu (William, 1976:116). Pembelajaran terpadu sangat diperlukan di sekolah dasar, karena pada jenjang ini siswa menghayati pengalamannya masih secara totalitas serta masih sulit menghadapi pemilihan yang artificial (Richmond, 1977:31; Joni, 1996:1).
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang menginput beberapa mata pelajaran yang terkait secara harmonis untuk memperbaiki pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa. Pembelajaran ini merupakan model  yang mencoba untuk memadukan beberapa pokok bahasan (Beane, 1995 : 615). Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek materi belajar dan aspek kegiatan belajar mengajar.
Ditinjau dari cara memadukan konsep, ketrampilan, topik, dan unit tematiknya menurut seorang ahli yang bernama Robin Fogarty (1991) terdapat 10 model merencanakan pembelajaran terpadu yang salah satunya adalah Model pembelajaran berbentuk sarang/kumpulan (Nested).

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari Model Berbentuk Sarang/Kumpulan (Nested)?
2.     Apa Kelemahan model pembelajaran berbentuk sarang/kumpulan (Nested)?
3.      Apa kelebihan model pembelajaran berbentuk sarang/kumpulan (Nested)?

C.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari model pembelajaran Berbentuk Sarang/Kumpulan (Nested)
2.      Mengetahui dan memahami Kelemahan model pembelajaran berbentuk sarang/kumpulan (Nested)
3.      Mengetahui dan memahami kelebihan model pembelajaran berbentuk sarang/kumpulan (Nested).














BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Model Pembelajaran Berbentuk Sarang/Kumpulan (Nested)
Model Sarang (Nested) adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berfikir dan keterampilan mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta memadukan keterampilan proses, sikap dan komunikasi. Model ini masih memfokuskan keterpaduan beberapa aspek pada  kemudian dilengkapi dengan aspek keterampilan lain. model ini dapat digunakan bila guru mempunyai tujuan selain menanamkan konsep suatu materi tetapi juga aspek keterampilan lainnya menjadi suatu kesatuan. Dengan menggabungkan atau merangkaikan kemampuan-kemampuan tertentu pada ketiga cakupan tersebut akan lebih mudah mengintegrasikan konsep-konsep dan sikap melalui aktivitas yang telah terstruktur.
Menurut ( Udin Syaefudin Sa’ud, 2006 : 32 ) model Nested merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep ketrampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Misalnya pada satuan jam tertentu seorang guru memfokuskan kegiatan pembelajaran pada pemahaman tata bentuk kata, makna kata, dan ungkapan dengan saran pembuahan ketrampilan dalam mengembangkan daya imajinasi, daya berpikir logis, menentukan cirri bentuk dan makna kata-kata dalam puisi, membuat ungkapan dan menulis puisi. Pembelajaran berbagai bentuk penguasaan konsep dan ketrampilan tersebut keseluruhanya tidak harus dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Ketrampilan dalam mengembangkan daya imajinasi dan berpikir logis dalam hal ini disikapi sebagai bentuk ketrampilan yang tergarap saat siswa memakai kata-kata, membuat ungkapan dan mengarang puisi. Tanda terkuasainya ketrampilan tersebut dalam hal ini ditunjukan oleh kemampuana mereka dalam membuat ungkapan dan mengarang puisi.



   Gambar Model Pembelajaran Nested







Contoh : pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat aspek membaca, menulis, berbicara, menyimak. Keempat aspek tersebut menjadi satu keterpaduan yang menghasilkan ketrampilan berbahasa
Ø  Suara Perbincangan Siswa Dengan Model Pembelajaran Nested?

Siswa A menyatakan                Jika pak Guru bertanya, “apa yang kamu ketahui tentang materi pelajaran yang telah diajarkan kepada kita besok ketika ulangan” Jawabnya bagaimana?
Siswa B merespon                    Yah! Itu gampang. Materi pelajaran itu khan sudah diulang-ulang 18 kali di kelas.
Siswa A                                     Tapi sekarang diminta untuk merangkum dan menyatakannya dalam gambar-gambar. Apakah kita tahu apa yang diharapkan dari kita?
Siswa B                                     Tidak harus begitu. Dalam penguasaan materi pelajaran, pak Guru juga menilai dari perubahan perilaku dan sikap kita.
Siswa A                                    Yah! Jadi pak guru bisa menilai kita dari banyak sisi ya?

Ø  Kapan Model Pembelajaran Nested Tepat Digunakan?

Model pembelajaran nested telah diujicobakan oleh beberapa guru untuk menanamkan kecakapan berpikir dan kecakapan bekerja sama dalam suatu mata pelajarannya. Dengan menjaga agar tujuan utama tetap tercapai, sementara dengan menambahkan kecakapan hidup yang lain dengan tujuan supaya tercapai juga kecakapan sosialnya, maka akan memperkaya isi dan makna pelajaran tersebut.
Mengintegrasikan kecakapan berbicara misalnya pada 3 bidang konsep yang terpadu, maka siswa akan dengan mudah menguasai mata pelajarannya sebagai suatu kegiatan yang terstruktur.

B.        Kelemahan model pembelajaran berbentuk sarang/kumpulan (Nested)
Kelemahan model ini adalah dalam hal perencanaan, jika dilakukan secara tergesa-gesa dan kurang cermat maka penggabungan beberapa materi dan aspek keterampilan dapat mengacaukan pola pikir siswa. Pada mulanya tujuan utama pengajaran adalah penekanan pada materi, tetapi akhirnya bergeser prioritasnya pada keterampilan.

C.       Kelebihan model pembelajaran berbentuk sarang/kumpulan (Nested)
kemampuan siswa lebih diperkaya lagi karena selain memperdalam materi juga aspek keterampilan seperti berfikir dan mengorganisasi. Setiap mata pelajaran mempunyai dimensi ganda yang berguna kelak untuk kehidupan siswa mendatang.











BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Model pembelajaran nested adalah model pembelajaran di mana dalam mengajarkan satu mata pelajaran tertentu, kita dapat mengintegrasikan beberapa kecakapan hidup yang bersarang dalam mata pelajaran tersebut. Sehingga isi makna dari mata pelajaran itu menjadi lebih kaya dan lebih luas
Ketika kita belajar matematika, dalam menjelaskan hal tersebut dapat juga kita ajarkan kecakapan tentang grafik, kemudian bagaimana dari grafik itu kita dapat melukiskan garis berikutnya.
Model pembelajaran nested ini adalah model pertama di mana guru dapat melakukan perencanaan dan merangkai beberapa gagasan yang sejenis dari berbagai bagian dalam satu mata pelajaran.

A.      Saran
          Karena makalah yang kami susun masih jauh dari sempurna , untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, dari para pembaca sebagai bahan untuk membentuk kesempurnaan makalah ini.
          Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya mahasiswa prodi PGSD







Tidak ada komentar:

Posting Komentar