Alat peraga
merupakan alat bantu alat-alat yang digunakan oleh
pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Alat peraga ini
disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu
diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak indera yang
digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula
pengertian/pengetahuan yang diperoleh. Dengan perkataan lain, alat peraga ini
dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu objek
sehingga mempermudah persepsi.
Seseorang atau masyarakat didalam proses pendidikan dapat memperoleh
pengalaman/pengetahuan melalui berbagai macam alat bantu pendidikan. Tetapi
masing-masing alat mempunyai intensitas yang berbeda-beda dalam membantu
persepsi seseorang. Elgar Dale membagi alat peraga tersebut menjadi 11 macam
dan sekaligus menggambarkan tingkat intensitas tiap-tiap alat tersebut dalam
suatu kerucut.
Segitiga atau segi tiga adalah nama suatu bentuk yang dibuat
dari tiga sisi yang berupa garis lurus dan tiga sudut. Matematikawan Euclid yang hidup sekitar tahun 300 SM menemukan
bahwa jumlah ketiga sudut di suatu segi tiga adalah 180 derajat. Hal ini
memungkinkan kita menghitung besarnya salah satu sudut bila dua sudut lainnya sudah
diketahui.
Menurut panjang sisinya:
- Segitiga sama sisi adalah segitiga yang
ketiga sisinya sama panjang. Sebagai akibatnya semua sudutnya juga sama
besar, yaitu 60o.
- Segitiga sama kaki adalah segitiga yang dua
dari tiga sisinya sama panjang. Segitiga ini memiliki dua sudut yang sama
besar.
- Segitiga sembarang adalah segitiga yang
ketiga sisinya berbeda panjangnya. Besar semua sudutnya juga berbeda.
Menurut besar sudut
terbesarnya:
- Segitiga siku-siku adalah segitiga yang
salah satu besar sudutnya sama dengan 90o. Sisi di depan sudut
90o disebut hipotenusa atau sisi miring.
- Segitiga lancip adalah segitiga yang
besar semua sudut < 90o
- Segitiga tumpul adalah segitiga yang
besar salah satu sudutnya > 90o
A.
Pembuatan Alat Peraga
1.
Alat,
Bahan, dan Kelengkapan
a.
Sterofoam
b.
Kertas
karton tebal
c.
Kertas
warna
d.
Pensil
e.
Spidol
f.
Gunting
g.
Cutter
h.
Double
tape
i.
Paku
push-pin
j.
Penggaris
2.
Langkah-langkah
pembuatan
a.
Siapkan
semua alat, bahan, dan kelengkapan pembuatan alat peraga jumlah sudut segitiga
b.
Buatlah
pola segitiga utuh pada kertas karton tebal, dan kertas warna dengan ukuran
yang sama
c.
Potonglah
pola segitiga tersebut, kemudian satuan pola pada kertas karton dan kertas
warna menggunakan double tape
d.
Selain
membuat pola segitiga utuh di kertas karton dan kertas warna, buatlah pola
segitiga yang memiliki ukuran yang sama namun segitiga tersebut dipotong
menjadi tiga bagian sehingga masing-masing sudut terpisah
e.
Potonglah
pola tersebut, kemudian satukan pola pada kertas karton dan kertas warna
menggunakan double tape
f.
Berilah
nama pada masing-masing sudut
g.
Letakkan
segitiga tersebut pada sterofoam menggunakan paku push-pin
3.
Pengepakkan
Pengepakkan alat
peraga ini dapat dimasukkan kedalam plastik besar, dengan menyertakan identitas
alat peraga. Identitas yang disertakan yaitu nama alat peraga, dan kode alat
peraga kemudian ditempelkan pada plastik tersebut.
B.
Penggunaa Alat Peraga
1.
Penerapan
alat peraga di sekolah dasar
No
|
Kelas
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
1
|
3
|
4.
Memahami unsur dan sifat
bangun datar
|
4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar
|
2
|
5
|
2.
Menggunakan pengukuran waktu,
sudut, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah
|
2.2
Melakukan pengukuran sudut
|
2.
Prasyarat yang harus dimiliki
peserta didik
a.
Mengenal besar sudut lurus 1800
b.
Mengenal konsep segitiga
3.
Langkah-langkah penggunaan
1.
Letakkan segitiga utuh pada kolom
gambar utuh
2.
Letakkan segitiga yang terpisah
pada kolom segitiga terpisah
3.
Guru menyuruh beberapa siswa
maju ke depan kelas untuk menyusun sudut yang terpisah menjadi satu kesatuan
dan membentuk garis lurus atau 1800
4.
Siswa dapat menyimpulkan bahwa:
Jumlah besar semua sudut segitiga = 1800
Tidak ada komentar:
Posting Komentar