A. Model Alat Peraga Luas Daerah Jajargenjang dengan Pendekatan Luas Daerah Segitiga
Jajar Genjang atau
Jajaran Genjang adalah suatu bangun datar yang terbentuk oleh segitiga dengan
bayangannya jika diputar setengah putaran pada salah satu sisi yang
dimilikinya.
Jajargenjang mempunyai sifat-sifat, yaitu :
1. Sudut-sudut
yang saling berhadapan adalah sama besar.
2. Sisi-sisi yang saling berhadap-hadapan adalah sama panjang serta sejajar.
3. Sudut-sudut yang berdekatan bila ditotal berjumlah 180 derajat.
4. Diagonal jajar genjang saling membagi dua sama panjang.
2. Sisi-sisi yang saling berhadap-hadapan adalah sama panjang serta sejajar.
3. Sudut-sudut yang berdekatan bila ditotal berjumlah 180 derajat.
4. Diagonal jajar genjang saling membagi dua sama panjang.
B. Pembuatan Alat Peraga
Dalam pembuatan alat
peraga terdapat bahan, alat, kelengkapan dan langkah-langkah dalam pembuatan
alat peraga, yaitu sebagai berikut:
·
Bahan
1.
Kertas buffalo
2.
Kertas
karton
3.
sterofom
4.
Lem kertas
5.
Double
tape
6.
Kertas
kado
7.
Kertas
asturo
·
Alat kerja
1.
Pensil
2.
Penggaris
3.
Gunting
4.
cutter
·
Kelengkapan
1.
Tempat penyimpan berupa stofmap mika
2.
Paku push-pin
·
Langkah-langkah dalam pembuatan media
1.
Buatlah dengan penggaris dan cutter dua
buah model daerah jajargenjang yang
kongruen dengan menggunakan kertas buffalo.
2.
Potonglah model daerah jajargenjang menurut
diagonalnya menjadi dua model daerah segitiga.
3.
Masing-masing model daerah tersebut di
kasih karton.
4.
Bungkus
sterofom dengan kartas kado
5.
Tempellah
kertas asturo pada sterofom bagian atas
·
Pengepakan
Untuk
keperluan pengepakan dan pemeliharaan, buatlah halaman cover memuat nama alat
peraga “ALAT PERAGA LUAS DAERAH JAJARGENJANG DENGAN PENDEKATAN LUAS DAERAH
SEGITIGA”. Kemudian tempelkan pada tempat penyimpanan yang dapat memuat alat
peraga tersebut. Masukanlah alat peraga beserta paku push-pin ke dalam tempat
penyimpanan tersebut.
C. Penggunaan Alat Peraga
1. Indikator dan kelas
No
|
Indiaktor
|
Kelas
|
1.
|
Peserta didik dapat menemukan rumus
luas daerah jajargenjang dengan pendekatan luas daerah segitiga.
|
5
|
2.
Prasyarat yang harus dimiliki peserta
didik
·
Memahami konsep luas daerah segitiga.
3.
Langkah-langkah penggunaan alat peraga
1.
Letakan pada papan gabus model daerah jajargenjang
(i) dan (ii)
2.
Dengan cara menhimpitkan model
jajargenjang (i) dan (ii), ditunjukan bahwa kedua bangun tersebut kongruen,
kemudian tanyakan kepada peserta didik, “apakah luas daerahnya sama?” (sama)
3.
Sambil menunjuk kepada bangun (i)
katakanlah pada peserta didik panjang alasnya a, tinggi t, kemudian sambil
menunjuk bangun (ii), tanyakan kepada, “Berapakah alasnya?” (a), “Berapakah tingginya?”
4.
Ubahlah bagun (ii) menjadi dua model
segitiga, kemudian tanyakan kepada peserta didik, “Bangun jajargenjang ini
terbagi menjadi berapa segitiga?” (dua), “apakah kedua daerah segitiga tersebut luas daerahnya sama?”
(salah satu peserta didik untuk menghimpitkan, kemudian menjawab ya)
5.
Peserta
diminta untuk mengamati salah satu model segitiga, kemudian guru bertanya,
“Berapakah alasnya?” (a) “Berapakah tingginya?” (t), “Berapakah luasnya?” (½ X
a X t), “Dengan demikian luas daerah jajargenjang berapa kali luas daerah
segitiga?” (dua)
Selanjutnya peserta didik untuk melanjutkan untuk
menemukan rumus luas daerah jajargenjang dengan cara sebagai berikut :
Luas
daerah jajargenjang
= 2 X luas daerah …
Luas
daerah jajargenjang = 2
X … X … X …
Luas daerah jajargenjang = …
Di
dapat kesimpulan:
Jika jajargenjang dengan alas dan tingginya
berturut-turut a dan t, dan luas daerahnya L maka L = a X t
Tidak ada komentar:
Posting Komentar