C. Lingkungan Eksternal Sekolah
Kita
tahu bahwa sekolah bernaung dalam suatu wilayah eks-
ternal yang
dihuni oleh kumpulan manusia bernama masyarakat.
Gejala timbal
balik baik dari sekolah kepada masyarakat maupun
sebaliknya
merupakan realitas keseharian yang akan selalu terjadi.
Keberadaan sekolah
di lingkungan masyarakat
kota akan
jelas mempengaruhi orientasi pendidikan
tersebut dibanding
dengan sekolah
yang terletak di
lereng gunung. Baik
dari segi
kuantitas
peserta didik, maupun kompleksitas kegiatan yang ter-
jadwal pada
kegiatan-kegiatan akademik di
sekolah. Tentunya
tidak mungkin, sekolah
"lereng gunung" mengembangkan ekstra-
kulikuler yang
luar biasa padat
dan wajib diikuti
oleh seluruh
siswa.
Selain itu
aspek kelas sosial
juga memberikan pengaruh
evaluasi belajar
yang dilakukan oleh
seorang guru. Hasil
sebuah
pengamatan
ilmiah menegaskan ada hubungan kuat antara status
orang tua
siswa dengan prestasi
akademis. Selain itu
mobilitas
aspirasi siswa,
kecenderungan putus sekolah,
partisipasi siswa
dalam kegiatan
ekstrakurikuler, tingkah laku pacaran siswa serta
pola persahabatan di
kalanngan siswa tampaknya
juga dipenga-
ruhi oleh
karakter sosial ekonomis
orang tua siswa
(Faisal dan
Yasik, 1985 :
77).
Kontribusi berikutnya
adalah benturan konflik
antarperan
tenaga kependidikan dengan
posisi-posisi lain di
masyarakat.
Getzel dan
Guba menemukan bahwa
banyak harapan-harapan
yang terkait
dengan posisi guru, pada kenyataannya telah berbenturan dengan harapan posisi lain di luar persekolahan (faisal dan
|
Liana Arum Purwitasari
tanpa tanda jasa
Rabu, 25 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar