Liana Arum Purwitasari

tanpa tanda jasa
SELAMAT DATANG DI BLOG LIANA ARUM PURWITASARI

Senin, 23 Januari 2012

Karya sastra religius


Karya sastra religius
          menuntun pembaca lebih memahami hubungan antara manusia dengan Tuhannya
          Hubungan yang memunculkan rasa rindu
          rasa ingin bersatu, dan rasa ingin berada bersama dengan Tuhannya
sastra
          mempertajam perasaan, penalaran, daya khayal, serta kepekaan terhadap masyarakat, budaya, dan lingkungan kehidupannya
          kekayaan imajinasi, melatih kepekaan pikiran, hati dan perasaan akan segala hal yang terkait dengan peri kehidupan
          memupuk kecerdasan penikmatnya

sastra
          dapat menjadi ’sembako’ batin yang memperkaya jiwa pembacanya
          pesan yang menghibur, sehingga pesan yang tersampaikan bisa meresap dalam pikiran manusia secara tidak disadari
          bisa menghilangkan sekat-sekat antarmanusia yang terkait dengan agama, suku bangsa, ras, etnis, dan sebagainya.
          sastra mendekatkan manusia pada hidup, menyadarkan pada hakikat dan cinta kehidupan

Spiritualitas dan sastra
Secara singkat dapat dikatakan bahwa dalam masyarakat pra-aksara, sastra, dan spiritualitas adalah bagian yang tak bisa dipisahkan sebagai unsur esensial dari realitas eksistensial.

Menurut doktrin tradisional agama-agama, realitas batin alam semesta mengungkapkan dirinya melalui mata bati atau penglihatan intelektual sebagai alat persepsi. Keselarasan yang berlangsung di ala fisis terpantul dalam keselarasan dunia bahasa, yang merupakan refleksi dari jiwa manusia maupun kosmos.
Dalam bahasa, kata menjadi substansi yang menggantikan hakikat materi dunia eksternal , dan menyiratkan keselarasan kosmik (Nasr 1993b:101)

Sastra religius dalam lingkungan Islam seperti Matsanawi-nya Rumi atau Javid Nama-nya Iqbal, menunjukkan kehadiran dimensi spiritualitas yang universal dalam ungkapan dan pesan yang memantulkan pergolakan batin penggubahnya sekaligus kerinduan akan “aku” dan “engkau” yang lain. Karena itu, karya sastra dari penulis Islam bisa jauh melampaui daerah dimana karya itu dilahirkan. Bukan hanya karena bantuan teknologi percetakan, tetapi yang lebih penting karena aspek Universalitas pesannya yang bisa menyentuh batin karena pembaca di luar geografisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar